Prediksi Akhir Pandemi COVID-19 di Tahun Ini?
Pandemi Covid-19 telah setahun lebih melanda dunia. Tak terkecuali Indonesia, pandemi juga telah mengakibatkan puluhan ribu korban jiwa. Dengan grafik yang belum juga menurun, rasanya masih jauh harapan bahwa pandemi ini akan berakhir. Namun beberapa ahli, baik ahli kesehatan hingga para peneliti telah mengeluarkan beragam teori tentang prediksi akhir pandemi. Ada yang pesimis menyatakan bahwa pandemi tidak akan berakhir. Ada pula yang moderat bahwa pandemi akan berakhir, namun dalam jangka waktu yang relatif panjang. Dan ada pula prediksi optimis, bahwa pandemi akan berakhir tahun ini!
Masing-masing prediksi disertai dengan alasan-alasan, teori-teori serta bukti-bukti prediktif yang nampaknya semua masuk di akal. Yang pasti, semua harus berjuang untuk mengakhiri pandemi ini. Untuk itu, mari kita simak bagaimana prediksi akhir pandemi dengan beragam skenario dan kemungkinan berikut ini.
Akhir Pandemi Tak Akan Terjadi
Teori ini merupakan salah satu prediksi akhir pandemi yang dinyatakan oleh Amesh Adalja, peneliti di Johns Hopkins’ Center for Health Security, USA. Teori ini didasarkan pada penelitiannya tentang model penyebaran infeksi corona virus yang diterbitkan awal tahun 2020 yang lalu. Sebagian terbukti, karena prediksinya bahwa akan terjadi pandemi memang benar terjadi.
Teori bahwa COVID-19 tak akan hilang ini pun diikuti dengan beberapa kemungkinan berikutnya.
- Yang pertama, COVID tak akan hilang, namun hanya berubah menjadi penyakit musiman. Karena sifatnya yang lebih bertahan di suhu dingin, maka penyakit akibat virus akan banyak terjadi di musim dingin dibanding ketika musim panas.
- Kemungkinan kedua, virus akan bermutasi menjadi lemah, sehingga menjadi penyakit ringan yang mirip dengan flu biasa.
Artinya, dengan teori ini dapat diambil kesimpulan bahwa di kehidupan mendatang, virus akan tetap eksis namun manusia sudah mampu menghadapinya.
Pandemi Bisa Berakhir, Namun Ada Kendala
Teori prediksi akhir pandemi di atas sangatlah logis. Dengan melihat sifat-sifat virus itu sendiri, mungkin benar adanya bahwa nantinya kita harus bisa hidup berdampingan dengan virus. Artinya, virus boleh tak bisa hilang, namun tubuh manusia itu sendiiri harus bisa mengatasinya dengan mudah.
Bila melihat pandemi di Indonesia, angka kasus kejadian yang meningkat masih relatif seimbang dengan yang berhasil sembuh. Hal ini belumlah sesuatu yang menggembirakan, karena angka kematian masih terus bertambah. Banyak kendala yang menjadi penyebab pandemi ini belum juga berakhir. Kendala tersebut diantaranya :
- Masyarakat Indonesia memiliki tingkat sosialisasi yang tinggi, sehingga ketika diminta untuk menerapkan jarak sosial sangatlah kesulitan. Akibatnya, aturan protokol kesehatan yang terus didengung-dengungkan pun masih pula diabaikan oleh masyarakat yang kurang disiplin.
- Tingkat progress vaksinasi tergolong rendah. Hal ini cukup wajar bila melihat jumlah penduduk yang begitu besar, dengan area yang sangat luas.
Dua kendala itulah yang utama terjadi di Indonesia, sehingga prediksi akhir pandemi akan selalu meleset bila kendala tersebut masih saja terjadi.
Prediksi Akhir Pandemi di Tahun Ini
Nah, inilah salah satu prediksi optimis yang patut kita harapkan terjadi. Dan untuk mewujudkannya, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi bersama. Syarat tersebut adalah :
- Herd immunity harus segera terbentuk. Dengan makin meningkatkan vaksinasi hingga mencapai seluruh masyarakat, minimal diatas 50 persen.
- Masyarakat disiplin mematuhi protokol kesehatan. Ketegasan pemerintah menegakkan aturan, juga harus didukung oleh kedisiplinan masyarakat dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungannya.
Sebagai penutup, bila semua langkah itu bisa sinergi, niscaya prediksi akhir pandemi di tahun ini pun akan terwujud. Untuk itu perlu partisipasi semua pihak, termasuk kita semua tentunya. Semoga berhasil.