Aksi Penembakan Laser Berujung Laporan ke Polisi

Aksi Penembakan Laser Berujung Laporan ke Polisi

Belum lama ini, terjadi sebuah aksi penembakan laser yang berujung pada dilaporkannya pelaku ke kantor polisi. Aksi teatrikal menggunakan laser warna warni itu dilakukan oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan Greenpeace Indonesia. Mereka berdemonstrasi untuk memprotes diberhentikannya 51 orang pegawai KPK yang tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan.

Hal ini menjadi sorotan berbagai pihak, salah satunya adalah dari Indonesia Corruption Watch (ICW). Bahwa aksi pelaporan atas aksi penembakan laser ke kantor KPK yaitu Gedung Merah Putih itu dianggap terlalu berlebihan. Sebab, aksi merupakan sebuah kritik atas kebijakan yang dirasa kurang memenuhi rasa keadilan. Namun, justru yang terjadi adalah upaya pemidanaan atas sebuah demonstrasi yang sebenarnya wajar di negara demokrasi.

Aksi Penembakan Laser Dalam Drama Teatrikal

Dari keterangan yang disampaikan oleh Plt. Juru Bicara KPK,  bahwa memang benar kasus tersebut telah diilaporkan ke pihak kepolisian. Dengan alasan, bahwa aksi penembakan laser ke sebuah objek vital nasional yaitu gedung merah putih itu tidak bisa dibenarkan. Sebab, kegiatan berpotensi menimbulkan gangguan dalam ketertiban dan kenyamanan dalam operasional aktivitas di kantor KPK. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, bahwa aksi yang digelar oleh sekelompok orang dari Grenpeace Indonesia itu bertujuan memprotes pemberhentian 51 orang pegawai KPK yang tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) untuk menjadi ASN.

Aksi yang dilakukan yaitu dengan menembakkan laser dari berbagai arah. Sinar laser warna warni itu ditembakkan dengan membentuk tulisan-tulisan seperti “Mosi Tidak Percaya”, “Berani Jujur Pecat”, “Rakyat Sudah Mual”, “#SaveKPK”, ”Reformasi Habis Dikorupsi” dan sebagainya. Kalimat-kalimat itu melambangkan kekecewaan mereka atas praktek ketidakadilan dalam seleksi pegawai KPK, yang hanya menilai seseorang dari salah satu mata ujian, yaitu TWK saja. Hal ini dinilai sebagai upaya pelemahan KPK oleh unsur-unsur oligarki yang diduga sudah menguasai lembaga anti rasuah ini.

Aksi Memprotes Upaya-upaya Pelemahan KPK

Lebih lanjut perwakilan dari ICW itu menilai, bahwa telah terjadi serangkaian upaya dan tindakan pelemahan KPK. Mulai dari sejak direvisinya Undang-undang KPK, aksi serangan gelap yang dialami pegawai KPK dan kini upaya menyingkirkan pegawai KPK melalui tes yang tidak jelas. Hal ini dinilainya sebagai kemunduran dalam demokrasi.

Demonstrasi yang diwarnai dengan aksi penembakan laser itu sendiri sebenarnya ditujukan bukan untuk menyerang simbol negara, namun justru dianggap sebagai upaya menguatkan kembali peran KPK. Dan bila kemudian tindakan tersebut justru dipolisikan, sama halnya dengan upaya membungkam dan membatasi hak publik untuk berpendapat. Apalagi dengan “hanya” menembakkan laser, sudah dianggap sebagai aksi yang membahayakan, maka hal tersebut dianggap terlalu berlebihan. Alih-alih fokus pada kasus korupsi, justru hanya merespon masalah yang terkesan sepele bagi lembaga sebesar KPK.

Benarkah Penembakan Laser Itu Berbahaya?

Bagi KPK, pelaporan aksi penembakan laser itu kepada pihak kepolisian  dilakukan karena mengingat upaya tersebut tergolong kesengajaan yang dapat mengganggu kenyamanan dan ketertiban aktivitas di obyek vital nasional. Saat kejadian itu berlangsung, sebenarnya sudah ada peringatan dari petugas keamanan, baik dari KPK maupun dari Polres Jakarta Selatan di bidang pengamanan obyek vital. Namun aksi tetap saja dilakukan oleh para pelaku. Mungkin aksi tersebut dianggap sebagai ancaman bagi para pegawai KPK, meskipun sinar laser yang digunakan bukanlah termasuk jenis sinar yang membahayakan.

Itulah sekilas ulasan tentang  kasus aksi penembakan laser di Gedung KPK. Lalu, bagaimana kelanjutannya, kita nantikan saja informasi berikutnya.

About Oemar habsyie

Check Also

Cara Mempercepat Internet di HP Cobain Yuk

Cara Mempercepat Internet di HP Cobain Yuk Untuk beberapa tempat yang tidak memiliki dukungan internet …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *